Pantau Lebak – Sudah jatuh tertimpa tangga, itulah yang dirasakan Badri warga Kampung Ciareuy, Desa Kadurahayu, Kecamatan Bojong Manik Kabupaten Lebak, Banten. Handpone miliknya raib digondol orang tidak dikenal saat sedang menunggu istrinya di Rumah Sakit Adjidarmo yang akan menjalani operasi sesar.
Badri mengaku Handponenya yang bermerek vivo dan uangnya sebesar Rp 600 ribu di bawa kabur saat dititipkan kepada orang yang baru di kenal di lingkungan Rumah Sakit Ajidarmo Rangkasbitung.
” Dibawa kabur pak, waktu itu ada yang harus saya tandatangani di ruangan bersalin, handnpone dan uangnya saya titipkan sebentar ke orang baru kenal itu di bawah, padahal orang itu juga sempat mengantar saya ke tanggerang ngambil kantong darah,” kata Badri, Kamis (9/3/2023).
Lanjutnya, ia mangaku sudah menunggu istrinya yang akan melakukan Operasi Sesar hingga 10 hari, bahkan ia juga harus bolak balik untuk mengambil kantong darah ke kantor PMI di daerah Tanggerang, Banten.
” Sudah dua kali bolak balik harus mengambil darahnya ketangerang. Istri saya sudah menghabiskan darah sekitar lima belas kantong darah karena terombositnya turun,” katanya.
Badri mengaku sangat kesulitan dalam menjalani hidup sehari-hari, sudah kehilangan Handnponenya, uang dan juga harus menunggu istrinya yang sedang sakit.
” Memang untuk biaya perawatan sudah ada yang nanggung yaitu terdaftar sebagai peserta BPJS PBI yang sudah di tanggung pemerintah. Hanya saja, kami sulit untuk biaya sehari hari, harus dari mana yah, sedangakan 10 hari ini saja, biaya bolak balik mengambil darah ke Tangerang dapat meminjam dari tetangga. Saya berharap mohon ada perhatian pemerintah atau dari dinas terkait, dari Dinsos maupun Kesra Lebak ataupun donatur untuk bantu kami,” harapnya.
Edi mertuanya membenarkan bahwa Badri sangat kesulitan mencari biaya untuk hidup sehari-hari. ” Kami orang yang gak mampu, jangankan untuk biaya bolak balik rumah sakit , biaya untuk sehari hari pun sangat sulit,” katanya.
” Apalagi Badri keseharianya hanya cari madu keliling ke hutan, itu juga kalo dapat, kalo tidak ya gak dapat hasil apa apa,” kata Edi.
Edi juga berharap ada relawan dan donatur yang dapat membantu meringankan beban keluarganya.
” Semoga saja ada donatur yang menolong yah pak, saya juga tidak bisa berbuat banyak apa apa, hanya dapat mendoakan saja, semoga ada orang yang berbaik hati membantu anak saya,” harapnya. (*Jro ST)