Foto : Ketua Feradi WPI DPC Lebak Fam Fuk Tjhong
Pantau Lebak – Ketua Feradi Warung Pararegal Indonesia (WPI) DPC Lebak Fam Fuk Tjhong mengecam keras tindakan Mata Elang (Matel) yang melakukan penarikan paksa terhadap kendaraan milik masyarakat di jalan.
“Kami dari Feradi WPI Lebak (Perkumpulan Pararegal dan Advokat) yang sekaligus mitra/kuasa hukum dari Forum Wartawan Solid sangat menyayangkan dan mengecam keras atas penarikan kendaraan oleh Matel di jalan raya pada hari sabtu 22 juni 2024 yang mana FIF seolah dalam hal penarikan ini dianggap sudah benar secara Sop padahal mereka itu diduga melawan hukum. Kami siap mendampingi korban untuk membuat pelaporan,”kata Fam Fuk Tjhong, Minggu (23/6/2024).
Kata Uun sapaan akrabnya, Leasing FIF seharusnya faham dan tidak melakukan hal-hal yang melanggar hukum. Karena, kata dia, dalam Undang Undang fidusia Pasal 15 jelas tindakan penarikan dijalan merupakan tindakan melawan hukum atau sama saja dengan merampas objek jaminan fidusia secara paksa.
Apalagi jika dilakukan dengan cara-cara intimidasi dengan memaksa untuk melakukan sesuatu yang dapat mengakibatkan hilangnya hak orang.
“Apa yang dilakukan oleh Debt Collector/Matel merupakan suatu perbuatan melawan hukum. Apalagi jaminan fidusia dibawa langsung ke Kantor FIF untuk diamankan, sedangkan pemegang hak fidusia disuruh pulang. Artinya, pihak FIF diduga turut serta dalam melakukan pelanggaran hukum,”tegas Uun.
Lanjut Uun, Kerjasama pihak ketiga secara aturan hanya ditugaskan menagih/mengingatkan, bukan merampas apalagi setelah gagal ditarik malah membuat dalih administrasi gagal tarik sebesar Rp 1.3 jt.
“Ini jelas mengada- ngada dan diduga melakukan pelanggaran hukum yang dilakukan bersama-sama. Kami sebagai mitra dari FWS akan mendorong/membantu korban untuk melaporkan hal ini agar kedepan FIF atau leasing lain ataupun Matel tidak semena-mena melakukan perampasan kendaraan warga di jalan dan melakukan pelanggaran hukum. Sehingga menimbulkan kerugian terhadap warga,”katanya.
“Dalam hal ini laporan yang akan kami laporkan berkaitan dengan Pasal 368 KUHAP tentang tindakan perampasan juga Pasal 335 intimidasi Junto Pasal 55 KUHAP pidana untuk FIF,”tambah Uun.
Uu mengaku akan segera mendatangi Polres Lebak maupun Polda Banten dengan mengumpulkan sejumlah bukti-bukti tindakan perampasan Matel tersebut.
“Akan saya datangi korban, dan saya akan mendatangi Polres Lebak atau Polda Banten untuk melaporkan kejadian perampasan tersebut,”tegas Uun. (*Adi/Red)